Batik cap merupakan salah satu jenis hasil produksi batik yang menggunakan canting cap, proses pembuatannya hampir mirip dengan batik tulis namun waktu pembuatannya cenderung lebih cepat dan yang membedakan adalah canting yang digunakan. Canting cap adalah alat cetak atau stempel yang terbuat dari tembaga atau bahan lainnya yang dibentuk menjadi sebuah pola batik yang diinginkan.
Dengan menggunakan metode cap ini pengrajin batik tidak perlu lagi membuat pola atau menggambar motif batik terlebih dahulu, mereka tinggal memilih pola cap mana yang akan digunakan dan tinggal mencapkan canting cap di atas kain yang sudah disediakan.
Alat dan bahan yang diperlukan biasanya adalah meja cap, kompor, loyang, lilin atau malam, kain mori, angsang, dan kain goni atau bisa diganti dengan serabut tembaga. Meja cap dibuat khusus untuk proses cap batik dengan susunan pada umumnya terdiri dari: busa dengan ketabalan tertentu, kertas bungkus semen / kain selimut, dan plastik kaca.
Kelebihan Batik Cap
- Lebih mudah dalam proses pengerjaan batik.
- Lebih cepat prosesnya.
- Motifnya yang lebih rapih dan berulang.
- Lebih ekonomis.
Kekurangan Batik Cap
- Desain yang mainstream.
- Dari segi seni terlihat lebih kaku dan motif tidak terlalu detail.
- Dan yang pasti kemungkinan memiliki batik yang sama dengan orang lain lebih besar.
Bagaimana proses pembuatan batik cap?
Berikut ini langkah langkah sederhana untuk membuat batik cap. Pertama siapkan meja cap yang sudah diberi spon, selimut dan plastic kaca yang sudah dibasahi. Lalu siapkan kompor dan loyang untuk mencairkan lilin, diatasnya diberi kain goni, angsang dan kain goni lagi. Masukkan lilin kedalam loyang dan panaskan sampai meleleh, suhu lilin yang dianjurkan adalah 60-70 derajat celcius. Jika lilin sudah mencair, celupkan canting cap sedalam 1 cm. agar lilin cair tidak banyak terikut kibas-kibaskan dulu canting cap ke loyang, dengan cara ini maka kelebihhan lilin dapat diminimalisir. Canting cap yang sudah ada lilinnya kemudian diletakkan diatas air lalu ditekan dengan cukup keras, lilin yang masih cair akan meresap kedalam pori-pori kain dan tembus hingga bagian belakang. Biasanya pengecapan dilakukan dari bagian pinggir dan yang perlu diperhatikkan motif antar cap harus saling bertemu agar hasil batik jadi rapi dan bagus.
Setelah kain selesai dicap proses selanjutnya adalah proses pewarnaan, proses perwarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain mori yang sudah diberi lilin ke cairan pewarna. Setelah itu langkah lanjutnya proses pelorodan yaitu proses untuk menghilangkan lilin atau malam, proses ini merupakan finishing dalam proses pembuatan batik cap.
Leave a Reply